Jumat, 30 Juli 2010

Kls XI Part3

1. Twisted Pair

Kabel twisted-pair terdiri atas dua jenis yaitu shielded twisted pair biasa disebut STP dan unshielded twisted pair (tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP.

Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin. Twisted-pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan secara keseluruhan: apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh jaringan terhenti, sebagaimana yang mungkin terjadi pada coaxial. Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:

  • Shielded Twisted-Pair (STP)
  • Unshielded Twisted-Pair (UTP)

Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

GAMBAR: Shielded Twisted Pair (STP)

a. Shielded Twisted -Pair (STP)

Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.

Tidak seperti kabel coaxial, lapisan pelindung kabel STP bukan bagian dari sirkuit data, karena itu perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan ground STP memerlukan kejelian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi sumber masalah karena bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya sebuah antenna; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan sumber-sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak lebih jauh sebagaimana media-media lain (seperti kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater).

  • Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps
  • Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
  • Media dan ukuran konektor: medium
  • Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).

b. Unshielded Twisted-Pair

Untuk UTP terdapat pula pembagian jenis yakni:

  • Category 1 : sifatnya mampu mentransmisikan data kecepatan rendah. Contoh: kabel telepon.
  • Category 2 : sifatnya mampu mentransmisikan data lebih cepat dibanding category 1. Dapat digunakan untuk transmisi digital dengan bandwidth hingga 4 MHz.
  • Category 3 : mampu mentransmisikan data hingga 16 MHz.
  • Category 4 : mamu mentransmisikan data hingga 20 MHz.
  • Category 5 : digunakan untuk transmisi data yang memerlukan bandwidth hingga 100 MHz.

Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

GAMBAR: Unshielded Twisted Pair (UTP)

Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.

  • Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps
  • Biaya rata-rata per node: murah
  • Media dan ukuran: kecil
  • Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).

Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP adalah rentang terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan.

Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

GAMBAR: Kabel Coaxial

2. Kabel Coaxial

Kabel coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar, yang menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat untuk komunikasi jarak jauh diantara node network, dibandingkan kabel STP atau UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam jaringan coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin optimal. Kabel coaxial juga jauh lebih murah dibanding Fiber Optic, coaxial merupakan teknologi yang sudah lama dikenal. Digunakan dalam berbagai tipe komuniksai data sejak bertahun-tahun, baik di jaringan rumah, kampus, maupun perusahaan.

  • Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps
  • Biaya rata-rata per node: murah
  • Media dan ukuran konektor: medium
  • Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk thick-coaxial

Saat bekerja dengan kabel, penting bagi kita untuk mempertimbangkan ukurannya; seperti ketebalan, diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi pertimbangan atas kesulitan saat instalasi dilapangan. Kita juga harus ingat bahwa kabel akan mengalami tarikan-tarikan dan tekukan di dalam pipa. Kabel coaxial datang dalam beragam ukuran. Diameter terbesar diperuntukkan sebagai backbone Ethernet karena secara historis memiliki ketahanan transmisi dan daya tolak interferensi yang lebih besar. Tipe kabel coaxial ini sering disebut dengan thicknet, namun dewasa ini sudah banyak ditinggalkan. Kabel coaxial lebih mahal saat diinstal dibandingkan kabel twisted-pair.

Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini.

GAMBAR: Kabel Fiber Optic

3. Fiber Optic

Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunanakan untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaingan komersial. Ini sudah cukup utnuk mengantarkan ribuan panggilan telepon.

Beberapa keuntungan kabel fiber optic:

  • Kecepatan: jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi, mencapai gigabits per second
  • Bandwidth: fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar.
  • Distance: sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”.
  • Resistance: daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.

Maintenance: kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative murah.

Tipe-tipe kabel fiber optic:

  • Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)
  • Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
  • Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.

Kontruksi kabel fiber optic

  • Core: bagian ini merupakan medium fisik utama yang mengangkut sinyal-sinyal data optical dari sumber ke device penerima. Core berupa helai tunggal dari glass atau plastik yang kontinyu (dalam micron). Semakin beasr ukuran core, semakin banyak data yang dapat diantarkan. Semua kabel fiber optic diukur mengacu pada diameter core-nya.
  • Cladding: merupakan lapisan tipis yang menyelimuti fiber core.
  • Coating: adalah lapisan plastik yang menyelimuti core dan cladding. Penyangga coating ini diukur dalam micron dan memilki range 250 sampai 900 micron.
  • Strengthening fibers: terdiri atas beberapa komponen yang dapat menolong fiber dari benturan kasar dan daya tekan tak terduga selama instalasi
  • Cable jacket: merupakan lapisan terluar dari keseluruhan badan kabel.

TABEL: Karakteristik titik-ke-titik media terpandu


Rentang frekuensi Atenuasi khusus Delay khusus Jarak repeater
Twisted pair (dengan loading) 0 – 3,5 kHz 0,2 dB/km @ 1kHz 50 µs/Km 2 km
Twisted pair (kabel multipair) 0 – 1 MHz 3 dB/km @ 1kHz 5 µs/Km 2 km
Coaxial 0 – 500 MHz 7 dB/km @ 10kHz 4 µs/Km 1 – 9 km
Fiber Optic 180 – 370 THz 0,2 – 0,5 dB/km 5 µs/Km 40 km

TABEL: Perbandingan jenis kabel

Karakteristik Thinnet Thicknet Twisted Pair Fiber Optic
Biaya/harga Lebih mahal dari twisted Lebih mahal dari thinnet Paling murah Paling mahal
Jangkauan 185 meter 500 meter 100 meter 2000 meter
Transmisi 10 Mbps 10 Mbps 1 Gbps > 1 Gbps
Fleksibilitas Cukup fleksibel Kurang fleksibel Paling fleksibel Tidak fleksibel
Kemudahan instalasi Mudah Mudah Sangat mudah Sulit
Resistensi terhadap inferensi Baik Baik Rentan Tidak terpengaruh

Selasa, 27 Juli 2010

TIK Kelas XI Part2


A. GAMBARAN UMUM SAMBUNGAN INTERNET
Secara umum ada dua (2) cara untuk dapat tersambung ke Internet, yaitu melalui
sambungan perorangan dan melalui sambungan perkantoran. Sambungan perorangan
(home user) biasanya digunakan di rumah atau kantor menggunakan satu buah komputer
saja. Sambungan perkantoran/kampus (corporate user) biasanya berupa sekumpulan
komputer yang terkait dalam sebuah jaringan lokal (biasa di sebut Local Area
Network/LAN) yang tersambung pada kecepatan tinggi ke Internet.
Dari sisi peralatan, konfigurasi sambungan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Komputer – modem – Internet.
2. Banyak Komputer – Router – Modem – Internet.

Pada sambungan perorangan ke Internet ada beberapa alternatif teknologi sambungan yang
banyak digunakan di Indonesia, beberapa di antaranya adalah seperti berikut
● Menggunakan modem dial-up. Pada teknik dial-up, modem dipasang di komputer,
baik di dalam maupun di luar kotak komputer. Melalui komputer tersebut, kita dapat
menelepon tempat akses Internet.
● Menggunakan handphone. Dengan semakin maraknya penggunaan handphone di
Indonesia, Internet melalui handphone juga semakin marak. Hampir semua operator
selular di Indonesia memberikan akses Internet sebagai layanan tambahan di jaringan
selular mereka. Secara umum ada dua (2) teknologi, yaitu, GPRS dan 3G.
● Menggunakan Wireless, atau WiFi, atau HotSpot. Pada saat ini kebanyakan laptop
yang di jual di pasaran telah mempunyai peralatan Wireless Internet atau lebih di
kenal WiFi. Dengan peralatan WiFi yang ada kita dapat langsung terhubung ke
jaringan Interent di tempat-tempat yang tersedia akses WiFi atau dikenal sebagai
HotSpot.
Beberapa ciri khas sambungan perorangan ke Internet, yaitu,
● Hanya ada satu buah komputer yang tersambung.
● Tidak beroperasi 24 jam penuh dalam satu hari.
● Teknik akses ini relatif mahal harganya, terutama untuk membayar pulsa.

● Menggunakan modem ADSL atau Speedy.
● Menggunakan Wireless Internet.
● Menggunakan Satelit atau VSAT.
Beberapa ciri khas sambungan perkantoran, WARNET atau sekolah, yaitu,
● Banyak komputer tersambung sekaligus ke sebuah sambungan Internet.
● Proses pemakaian bersama satu sambungan Internet bagi banyak komputer
biasanya di bantu menggunakan router.
● Sebagian sambungan beroperasi 24 jam sehari.
B. NOTASI KECEPATAN DATA
Kecepatan pengirim data di media komunikasi biasanya di tulis dalam jumlah bit yang
dikirim per detik, atau biasa di sebut “bit per second” atau “bps”. Notasi kecepatan dalam
bps sering kita dapati pada peralatan jaringan, seperti modem, Ethernet dll.Beberapa notasi
yang sering digunakan
1000 bit/detik = 1 kilo bps = 1 Kbps
1000000 bit/detik = 1 mega bps = 1 Mbps
100000000 bit/detik = 1 giga bps = 1 Gbps
Notasi lain yang sering digunakan untuk mengukur kecepatan transfer data biasanya ditulis
dalam jumlah Byte per detik, atau biasanya di sebut “Byte per second” atau “Bps”.
Perhatikan pada Byte digunakan huruf besar. Hubungan antara bit dengan Byte adalah
1 Byte = 8 bit
hubungan berikut biasanya digunakan antara Byte dengan bit
1 Kbps = 8 Kbps
1 Mbps = 8 Mbps
Notasi Bps, KBps atau MBps sering kita dapati pada saat kita melakukan evaluasi proses
pengiriman data atau pengiriman file/berkas dari jaringan atau Internet.
C. MODEM
Modem (singkatan dari modulator-demodulator) adalah alat yang akan memasukan
(memodulasi) informasi digital (berisi bit “1” dan “0”) ke sinyal pembawa yang sifatnya
analog (pada kecepatan rendah berbentuk sinyal suara), dan juga mengambil informasi
yang di kirim dari sinyal pembawa. Tujuan utama modem adalah untuk membuat sinyal

yang dapat dengan mudah di kirimkan di bagian pengirim dan dengan mudah di ubah
menjadi sinyal digital lagi di bagian penerima. Modem dapat digunakan pada semua jenis
peralatan pengirim sinyal analog, mulai dari dioda, kabel hingga radio.
Contoh yang paling banyak digunakan adalah modem untuk kanal suara yang akan
mengubah sinyal digital “1” dan “0” dari komputer menjadi suara yang dapat dikirimkan
melalui jaringan telepon. Di sisi penerima suara dari telepon yang di terima akan di ubah
kembali menjadi data digital yang di teruskan ke komputer melalui kabel serial, USB atau
Ethernet. Modem biasanya di klasifikasikan berdasarkan jumlah data yang dapat dikirim
pada satu waktu, biasanya di ukur dalam satuan bit per detik, atau “bps”.
Berbagai modem yang cepat yang banyak digunakan oleh pengguna Internet pada hari ini
terutama di kota-kota besar di Indonesia adalah modem kabel (contoh melalui fastnet) dan
modem ADSL (contoh melalui Speedy Telkom). Penggunaan modem radio kecepatan
tinggi juga cukup marak di Indonesia terutama dengan di kembangkannya teknologi
“Wajanbolic e-goen” dan teknologi RT/RW-net.
Di sisi operator telekomunikasi dan Internet, banyak digunakan modem gelombang mikro
(microwave) yang dapat mengirimkan data pada kecepatan ratusan juga bit per detik. Dan
teknologi yang paling banyak digunakan untuk jarak jauh adalah menggunakan kabel fiber
optik termasuk untuk sambungan antar negara dan benua melalui kabel laut. Model optik
dapat digunakan untuk mengirimkan data melalui kabel fiber optik. Modem optik dapat
mengirimkan data pada kecepatan sekitar 10^9 bit per detik.

kabel telepon, biasanya terdapat dua (2) buah tempat kabel telepon supaya bisa di paralel
ke pesawat telepon biasa. Pada gambar yang lain di perlihatkan pada saat kita memasukan
kabel telepon ke modem internal tersebut.
Perangkat lunak yang ada di komputer umumnya telah siap mendukung penggunaan
modem internal ini. Jadi kita tidak perlu di tambahkan perangkat lunak tambahan. Jenis
modem untuk telepon ini biasanya bekerja pada kecepatan maksimum sekitar 56kbps,
dengan kondisi jaringan telepon yang ada di Indonesia kecepatan rata-rata yang dapat di
capai sekitar 30kbps saja
Jenis modem lain yang banyak digunakan untuk mengakses Internet mengunakan kabel
selular adalah modem 3G. Modem 3G dapat berupa handphone, atau berupa USB seperti
flashdisk.
Biasanya kita akan membutuhkan perangkat lunak tambahan untuk menggunakan modem
3G di komputer.
Kecepatan akses Internet yang dapat di peroleh menggunakan modem 3G sangat
tergantung pada lokasi tower selular yang mendukung akses 3G. Untuk lokasi yang dekat
sekitar 100-200 meter dari tower operator selular 3G, kita mungkin akan memperoleh
akses Internet sekitar 1-2 Mbps. Untuk lokasi di luar kota atau daerah yang jauh dari tower
operator selular 3G kemungkinan kita akan memperoleh kecepatan cukup pelan sekitar
9,6-20 Kbps.
Jenis modem yang semakin banyak digunakan di Indonesia adalah modem ADSL, atau
lebih sering di kenal sebagai modem Speedy Telkom. Sebetulnya modem ADSL yang
banyak di pasaran tidak murni modem seperti modem internal yang di jelaskan di atas.
Modem ADSL yang banyak di Indonesia merupakan gabungan dengan router di dalamnya.
Sebetulnya lebih tepat di sebut router ADSL, tapi kebanyakan orang tetap menyebutnya
modem ADSL.
Komputer akan tersambung ke modem ADSL biasanya melalui kabel jaringan lokal atau
kabel Ethernet. Tidak ada perangkat lunak khusus yang di perlukan untuk menyambungkan
komputer ke modem ADSL tersebut. Beberapa modem ADSL telah menyiapkan tempat
memasukan kabel jaringan Ethernet untuk sampai empat (4) komputer sekaligus.
Kecepatan maksimum yang dapat digunakan pada generasi terakhir modem ADSL
menggunakan teknologi ADSL 2+ adalah sekitar 15Mbps untuk jarak antara rumah ke
sentral telepon sekitar 1.5 km. Pada saat ini, Speedy Telkom di banyak tempat di Indonesia
Pada komputer jenis laptop, biasanya sudah terdapat sebuah modem Wireless Fidelity
(WiFi) secara internal yang dapat langsung di pakai di ruangan yang telah tersedia
HotSpot. Sebagian besar peralatan WiFi biasanya bekerja pada frekuensi 2.4GHz dan
5.8GHz. HotSpot adalah istilah yang digunakan bagi jaringan Internet berbasis WiFi di
sebuah ruangan. Kecepatan akses Internet menggunakan WiFi cukup cepat dengan
kecepatan minimal 1Mbps sampai dengan sekitar 54Mbps.

D. WAJANBOLIC E-GOEN DAN RT/RW-NET
Internet murah barangkali merupakan impian tidak hanya bangsa Indonesia, tapi juga
semua orang di Dunia. Kita bangsa Indonesia cukup beruntung dan banyak terinspirasi
dengan adanya Pak Gunadi di Purwakarta yang menemukan antenna Wajanbolic e-goen.
Teknik Antenna Wajanbolic e-goen merupakan pengembangan dari teknik antenna kaleng
atau antenna bazoka yang pernah di kembangkan sebelumnya.
Dengan peralatan USB WiFi yang terpasang di muka Wajan dengan ditutupi pipa pralon
yang sebagian di lapisi oleh aluminium foil atau lakban aluminium, Wajanbolic e-goen
dapat digunakan untuk membangun sambungan Internet berkecepatan 1Mbps s/d 54Mbps
untuk jarak sampai sekitar 3-4 km cukup untuk menyambungkan beberapa rumah dalam
sebuah jaringan RT/RW-net
Ukuran antenna Wajanbolic e-goen relatif sederhana. Pipa pralon dengan diameter 3 inci (9
cm) diberi lakban aluminium sepanjang 20 cm. USB WiFi di masukan pada posisi 5.2 cm
dari ujung pralon. Wilayah pralon yang tidak di beri lakban aluminium merupakan panjang
fokus wajan yang dapat dihitung dari diameter wajan di bagi ke dalaman wajan
Teknik membuat Internet menggunakan antenna kaleng dan antenna Wajanbolic e-goen
tidak hanya membuat bangsa Indonesia terkagum-kagum karena sangat sederhana. Banyak
bangsa di duniapun belajar kepada bangsa Indonesia teknik membuat Internet murah
tersebut. Beberapa bangsa di dunia yang pernah mengundang untuk memberikan teknik
antenna kaleng antara lain Afrika Selatan dan sekitarnya, Tunisia, Denmark, India, Bhutan,
Nepal, Laos, Kamboja dan masih banyak lagi. Tampak pada gambar Onno W. Purbo
sedang mengajar di Pretoria, Afrika Selatan tentang membuat antenna kaleng kepada
bangsa di Afrika di tahun 2003
Teknik akses Internet menggunakan Wajanbolic e-goen banyak digunakan untuk
membangun RT/RW-net yang pada dasarnya membagi dan menggunakan secara beramairamai
sebuah akses Internet seperti di tampilkan pada gambar. Proses pembagian akses
Internet dilakukan oleh router. Sementara proses pengkaitan pengguna Internet dapat
dilakukan menggunakan kabel jaringan Ethernet untuk jarak dekat. Sementara untuk jarak
yang agak jauh, dalam lingkup satu RT atau satu RW dapat mengunakan akses Wireless
mengunakan antenna Wajanbolic e-goen.
Menggunakan teknik RT/RW-net ini, kita dapat mengakses Internet 24 jam per hari dengan
biaya di tanggung bersama oleh pengguna satu RT atau satu RW. Rata-rata biaya akses
Internet RT/RW-net sekitar Rp. 50-150.000,- per bulan dengan Internet yang beroperasi 24
jam.
E. ROUTER
Router adalah sebuah komputer yang mempunyai perangkat lunak dan perangkat keras
yang khusus untuk keperluan routing dan penyampaian paket di jaringan komputer seperti
Internet. Router biasanya mempunyai sistem operasi khusus, seperti Cisco IOS atau
Juniper Networks JUNOS dan JUNOSe atau Extreme Networks XOS), biasanya juga di
lengkapi memori RAM, NVRAM, dan flash memori untuk menyimpan data. Untuk router
dengan kecepatan tinggi biasanya membutuh satu atau beberapa proses yang khusus.
Router yang sederhana dan murah banyak digunakan di kantor kecil, rumah atau
WARNET. Sering kali router jenis ini di bangun menggunakan komputer biasa
menggunakan perangkat lunak open source yang banyak dapat di ambil secara bebas di
Internet. Beberapa jenis perangkat lunak ini adalah Untangle, SmoothWall, IPCOP, XORP
atau Quagga.
Router dapat digunakan untuk memberikan sambungan di dalam kantor, antara kantor dan
Internet, dan di dalam Internet Service Providers (ISP). Router yang besar besar, seperti
Cisco CRS-1 atau Juniper T1600 digunakan untuk menyambungkan antar ISP, atau
digunakan di dalam ISP. Sementara router yang kecil dapat digunakan untuk memberikkan
sambungan jaringan bagi beberapa komputer di kantor kecil atau rumah.
Umumnya router kecil seperti tampak pada gambar merupakan salah satu jenis router yang
banyak digunakan terutama di rumah, di kantor atau di sekolah untuk menggunakan secara
bersama sebuah sambungan akses Internet agar dapat digunakan oleh banyak komputer
sekaligus.
Kebanyakan router kecil ini biasanya sudah di lengkapi dengan Akses Point yang tampak
berupa antenna yang mencuat di belakang router tersebut. Akses point tersebut merupakan
base station pusat dari sebuah jaringan HotSpot yang banyak kita dapati di restoran atau
hotel, terutama di kota-kota besar. Dengan adanya jaringan HotSpot, sebuah laptop yang
biasanya sudah mempunyai peralatan WiFi di dalamnya dapat langsung tersambung ke
Internet tanpa kabel.
Sementara untuk ISP atau RT/RW-net di Indonesia lebih banyak digunakan komputer kecil
RouterBoard yang sudah mempunyai antenna diluarnya dengan sistem operasi Mikrotik.
Beberapa router jenis ini sudah di produksi di dalam negeri seperti UFOAkses.
F. ETHERNET CARD
Ethernet card, atau sering juga di kenal sebagai kartu jaringan, network adapter, LAN
adapter, atau NIC (Network Interface Card) adalah sebuah hardware komputer yang
memungkinkan komputer untuk berkomunikasi melalui jaringan komputer. Ethernet card
memberikan akses fisik ke media komunikasi jaringan komputer. Di samping itu, terdapat
program kecil di Ethernet card yang menyediakan mekanisme komunikasi di lapisan
bawah melalui alamat MAC. Hal ini memungkinkan pengguna untuk saling tersambung
satu sama lain menggunakan kabel atau tanpa kabel menggunakan radio/wireless.
Ethernet merupakan salah satu kunci utama dalam membangun jaringan lokal yang biasa di
kenal sebagai Local Area Network (LAN).
Pada saat ini, jika kita membeli komputer baik laptop maupun desktop biasanya ethernet
card sudah tersedia di dalamnya. Artinya tanpa perlu menambahkan ethernet card
tambahan sebuah komputer dapat secara langsung di sambungkan ke jaringan ethernet
lokal. Jika kita membutuhkan lebih dari satu buah ethernet card kita dapat menambahkan
ethernet card tambahan seperti tampak pada gambar.
Ethernet card tersambung ke motherboard komputer melalui beberapa cara,
● Terintegrasi, menjadi bagian (built-in) dari motherboard.
● Melalui sambungan PCI slot.
● Melalui sambungan ISA slot, sekarang sudah tidak digunakan lagi.
Beberapa teknologi yang di gunakan oleh Ethernet, yaitu,
● Fast Ethernet, mempunyai kecepatan 100 Mbps.
● Gigabit Ethernet, mempunyai kecepatan 1 Gbps.
● Optical Fiber, mempunyai kecepatan sampai 160 Gbps.
● Token Ring, mempunyai kecepatan sampai 100 Mbps.
Beberap kecepatan yang didukung oleh Ethernet, yaitu,
● 10 Mbps
● 100 Mbps
● 1000 Mbps
● sampai 160 Gbps
G. JARINGAN LOKAL
Sebuah jaringan lokal atau lebih sering di kenal sebagai Local Area Network (LAN) adalah
sebuah jaringan komputer yang melingkupi sebuah wilayah yang kecil, seperti rumah,
kantor, sekelompok bangunan seperti sekolah, kampus. Teknik pembangunan LAN
merupakan kunci utama untuk membangun RT/RW-net untuk memperoleh Internet murah
di Indonesia.
Karakteristik LAN berbeda cukup jauh dengan jaringan Wide Area Network (WAN) yang
biasanya kita bangun menggunakan modem telepon. Perbedaan mendasar yang ada, antara
lain,
● Kecepatan LAN jauh lebih tinggi, rata-rata 100Mbps.
● Wilayah yang dicakup lebih kecil.
● Tidak membutuhkan sarana komunikasi dari operator telekomunikasi, biasanya
dapat di bangun sendiri oleh pengguna karena peralatan jaringan biasanya relatif
murah dan tersedia di komputer.
Secara fisik peralatan jaringan yang banyak digunakan untuk membangun LAN adalah,
● Ethernet, untuk kecepatan tinggi.
● WiFi, untuk akses tanpa kabel. Biasanya digunakan untuk HotSpot atau untuk
RT/RW-net.
Sambungan kabel Ethernet yang digunakan mirip dengan kabel telepon, hanya saja kabel
yang di bawa ada delapan (8) buah. Jenis sambungan ethernet ini di kenal sebagai RJ45.
Proses pemasangan konektor RJ45 ke kabel LAN biasanya dibantu menggunakan alat
crimping.
H. RANGKUMAN
Secara umum ada dua (2) cara untuk menyambungkan diri ke Internet, yaitu sambungan
perorangan atau satu komputer saja, dan sambungan perkantoran yang terdiri dari banyak
komputer sekaligus. Ada beberapa teknologi sambungan Internet yang banyak digunakan
di Indonesia. Untuk sambungan perorangan, teknologi yang banyak digunakan adalah:
● Modem dial-up
● Handphone dengan sambungan GPRS atau 3G
● WiFi HotSpot terutama di laptop.
Untuk sambungan perkantoran, teknologi yang banyak digunakan adalah:
● Modem ADSL
● Wireless Internet,


I. ISTILAH-ISTILAH PENTING
ISTILAH ARTI
3G :Generasi ketiga, biasanya pada teknologi selular.
4G: :Generasi keempat, biasanya pada teknologi selular
ADSL :Asymetric Digital Subscriber Line, sambungan Internet kecepatan tinggi
melalui kabel telepon.
Antenna Kaleng: Antenna WiFi menggunakan kaleng bekas.
Antenna Bazooka: Antenna WiFi menggunakan pralon yang ditutupi aluminium foil.
Corporate user Pengguna perusahaan.
Crimping Teknik memasang konektor para kabel LAN atau kabel telepon.
Giga Milyard.
GPRS General Packet Radio Service, teknologi komunikasi data di jaringan selular
kecepatan rendah.
Kilo Ribu.
Home user: Pengguna rumahan.
HotSpot: Daerah/ruangan yang memiliki akses WiFi ke Internet.
Mega :Juta.
Modem :Alat untuk mengkonversikan data menjadi sinyal analog.
NIC: Network Interface Card, biasanya Ethernet.
RAM :Memori di komputer.
RJ-11 :Jenis konektor yang digunakan di kabel telepon.
RJ-45 :Jenis konektor yang digunakan di kabel Ethernet.
Router: Alat untuk memilih rute paket.
RT/RW-net :Jaringan komputer/jaringan Internet di sebuah RT/RW.
Wajanbolic: Antenna Internet menggunakan Wajan.
WARNET: Warung Internet.
WiFi: Wireless Fidelity, teknologi Internet menggunakan radio kecepatan tinggi.
Wireless: Teknologi Radio.

Rabu, 14 Juli 2010

TIK Kelas XII part 1

A. GAMBAR BITMAP

Gambar bitmap merupakan duplikat atau tiruan persis dari gambar asli dalam bentuk gambar
digital. Gambar jenis ini tersusun dari sejumlah titik pixel (picture element )/dot/point/titik
koordinat yang ditempatkan pada lokasi-lokasi tertentu dengan nilai warna tersendiri sehingga
membentuk pola tertentu di layar komputer. Pola yang terbentuk itulah yang menghasilkan atau
menimbulkan kesan gambar. Pixel merupakan elemen terkecil citra digital yang dapat dilihat mata.
Semakin banyak jumlah pixel, berarti semakin tinggi tingkat kerapatannya dan semakin halus
gambar yang terbentuk. Akibatnya, semakin besar pula ukuran file gambar tersebut. Banyaknya
titik dalam 1 inchi dikenal dengan dpi (dot per inchi). Anda dapat mengenali gambar bitmap dari
file komputer yang berekstensi .bmp, .jpg, .tfi, .gif, .png, .pix, .pcx, dan sebagainya.

1. Kelebihan gambar bitmap

Gambar bitmap mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut.
Mampu menangkap nuansa warna dan bentuk yang natural.
Lebih cepat dan lebih sesuai untuk ditampilkan ke layar monitor, karena gambar
bitmap dapat ditransfer secara langsung dari file ke layar monitor Anda

2. Kekurangan gambar bitmap

Selain mempunyai kelebihan-kelebihan, gambar bitmap juga mempunyai beberapa
kekurangan sebagai berikut.
? Perubahan ukuran gambar (pembesaran dan pengecilan) mempengaruhi kualitas
gambar.
? Ukuran file gambar relatif besar.
? Melakukan kompresi (pemadatan) pada gambar, maka kualitasnya gambar tersebut
akan menurun.
3. Program aplikasi pengolah gambar bitmap

Suatu gambar bitmap dapat diolah kembali dengan cara memberikan efek-efek khusus
pada gambar, memotong gambar, menempelkan gambar bitmap lain, atau menambahkan
objek lain baik yang berupa teks maupuan objek-objek bidang seperti kotak, lingkaran,
dan sebagainya. Pengolahan gambar bitmap dapat kita lakukan dengan aplikasi-aplikasi
yang dirancang khusus untuk mengolah gambar, seperti Adobe Photoshop, Corel
Photopaint, dan GIMP. Photoshop dan Photopaint merupakan program aplikasi berbayar
(tidak gratis), namun GIMP adalah program aplikasi yang gratis. Meskipun gratis, gambar
yang dihasilkan GIMP tidak kalah kualitasnya dengan gambar yang dihasilkan program
berbayar.

B. GAMBAR VEKTOR

Gambar vektor adalah gambar yang tersusun oleh sekumpulan garis, kurva, dan bidang
tertentu dengan menggunakan serangkaian instruksi yang masing-masing didefinisikan
secara matematis. Setiap garis, kurva, dan bidang tertentu tersebut mempunyai properti
atau atribut masing-masing berupa fill, stroke, dan node. Gambar vektor tidak dipengaruhi
oleh resolusi gambar atau titik pixel (dpi) seperti pada gambar bitmap.
1. Kelebihan gambar vektor

Gambar vektor mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut.
? Bersifat scalable, artinya kita dapat memperbesar atau memperkecil gambar tanpa mengubah
kualitasnya.
? Memiliki ukuran file yang kecil, sehingga lebih mudah dan lebih cepat didownload melalui
Internet.
? Dapat diubah dalam berbagai tampilan tiga dimensi, tentunya dengan menggunakan software
yang sesuai.
? Mempunyai warna-warna yang solid, cocok untuk bentuk-bentuk gambar sederhana, seperti
logo, kartun, dan sebagainya.

2. Kekurangan gambar vektor

? Kekurangan gambar vektor adalah kurang dapat menampilkan gambar dan gradasi
secara realitis atau natural.

3. Program aplikasi pengolah gambar vektor

Gambar vektor dapat dibuat dengan program aplikasi desain grafis untuk gambar vektor seperti
CorelDraw, Macromedia Freehand, Macromedia Flash, Dia, dan Inkscape. Aplikasi-aplikasi
tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dia dan Inkscape merupakan
program aplikasi pengolah gambar vektor yang bersifat gratis, namun kemampuannya tidak kalah
dengan aplikasi berbayar.

C. RANGKUMAN

Gambar digital secara umum terbagi menjadi dua jenis, yaitu gambar bitmap dan gambar
vektor. Masing-masing gambar mempunyai kelebihan dan kekurangan. Gambar bitmap lebih
bersifat natural, dan memang merupakan duplikat dari kondisi asli alami yang disimpan melalui
media kamera menjadi file. Bila diperbesar, kualitas gambar bitmap akan menurun dan terkesan
pecah-pecah membentuk titik-titik kotak kecil yang dikenal dengan pixel. Gambar vektor
merupakan gambar yang dibentuk dari awal dengan membuat dan menggabungkan beberapa objek
garis, kurva, dan bidang tertentu menjadi suatu gambar jadi. Contoh gambar vektor adalah gambar
kartun.

D. ISTILAH-ISTILAH PENTING

ISTILAH ARTI

Fill : Isi dari suatu objek kurva atau bidang-bidang tertentu, biasanya berupa
warna.

Natural : Warna atau kesan alamiah.

Node : Titik-titik penghubung antar garis pada suatu objek.

Pixel : Picture element, bagian terkecil dari gambar bitmap, berupa titik-titik
penyusun gambar.

Stroke : Objek garis dari suatu gambar.

Minggu, 11 Juli 2010

TIK KLS XI part 1

BAB I
SEJJARAH IINTERNET

Standar Kompetensi
➢ Menggunakan internet untuk keperluan informasi dan komunikasi

Kompetensi Dasar
➢ Memahami semangat dan sejarah Internet di dunia maupun di Indonesia
➢ Mengetahui konsep pengalamatan dan domain di Internet

A. SEJARAH INTERNET DUNIA
Sejarah Internet dimulai pada tahun 60-an, yaitu ketika Levi C. Finch dan Robert W. Taylor
mulai melakukan penelitian tentang jaringan global dan masalah interoperabilitas.
Selanjutnya, beberapa program penelitian mulai dilakukan untuk melihat mekanisme
pengaitan jaringan-jaringan yang berbeda secara fisik. Salah satu solusi yang muncul dari
penelitian-penelitian tersebut adalah teknik packet switching. Pada teknik packet switching,
data atau file berukuran besar yang akan dikirim melalui jaringan komputer terlebih dahulu
dipotong menjadi paket kecil-kecil agar lebih mudah ditangani dan lebih Andal. Peneliti
utama dalam pengembangan packet switching ini adalah Donald Davies (NPL), Paul Baran
(RAND Corporation), Leonard Kleinrock dan kawan-kawan (MIT) dan UCLA Research
Programs.
Pada tahun 1969, Robert Taylor yang baru dipromosikan sebagai kepala kantor pemrosesan
informasi di DARPA (Badan Riset Angkatan Bersenjata Amerika Serikat) bermaksud
mengimplementaskan ide untuk membuat sistem jaringan yang saling terhubung. Bersama
Larry Robert dari MIT, Robert Taylor memulai proyek yang kemudian dikenal sebagai
ARPANET. Sambungan pertama ARPANET terbentuk antara University of California,
Los Angeles (UCLA) dan Stanford Research Institute (SRI) pada jam 22:30 tanggal 29
Oktober 1969. Pada tanggal 5 Desember 1969, ada dua jaringan lagi yang yang bergabung,
yakni University of Utah dan University of California, Santa Barbara sehingga total
terdapat empat (4) simpul jaringan. ARPANET yang berbasis pada teknologi ALOHAnet
berkembang sangat cepat. Pada tahun 1981, jumlah simpul yang tersambung menjadi 213.
Selain jaringan untuk penelitian seperti ARPANET dan X.25, para hobbiis komputer juga
mengembangkan teknik jaringan sendiri yang kemudian cukup populer, yaitu UUCP.
Masalah terbesar pada teknik ini adalah bagaimana supaya berbagai jenis peralatan
jaringan, seperti telepon, radio, kabel LAN yang secara fisik sangat berbeda dapat
berkomunikasi satu sama lain. Keberagaman media fisik jaringan mendorong
pengembangan tatacara komunikasi (protokol komunikasi) yang mampu melakukan
internetworking, sehingga banyak jaringan kecil dapat saling tersambung menjadi satu
menjadi jaringan komputer maha besar.
Kumpulan tata cara komunikasi atau protokol Internet memungkinkan jaringan komputer
dibangun menggunakan saluran fisik yang berbeda. Dalam bahasa yang sederhana,
komputer yang terhubung menggunakan telepon, dapat berkomunikasi dengan komputer
yang tersambung ke jaringan LAN maupun jaringan radio. Hal ini mendorong terjadinya
inter-network (antar jaringan) secara global yang kemudian hari kita kenal sebagai
“Internet”.
Selain protokol Internet, hal lain yang tidak kalah penting dalam perkembangan Internet
adalah metode pengalamatan di Internet. Jon Postel dari Information Science Institute (ISI)
di University of Southern California (USC) adalah orang yang sangat berjasa di balik
berbagai alokasi alamat IP Internet, manajemen Domain Name System (DNS), tipe media,
dan berbagai alokasi nomor untuk tata cara komunikasi penting di Internet. Hingga
wafatnya pada tanggal 16 Oktober 1998, Jon Postel mengelola Internet Assigned Numbers
Authority (IANA). Pada tanggal 21 Juli 1998, Jon Postel memperoleh Silver Medal dari
International Telecommunications Union (ITU) atas jasa-jasanya membangun Internet di
dunia. Saat ini, IANA dioperasikan oleh Internet Corporation for Assigned Names and
Numbers (ICANN).
Komersialisasi dan privatisasi Internet mulai terjadi pada tahun 1980-an di Amerika
Serikat dengan di ijinkannya Internet Service Provider (ISP) untuk beroperasi. Internet
mulai booming pada tahun 1990-an. dan menjadi kunci pemicu perubahan dalam budaya
dan dunia usaha. Internet menawarkan pola komunikasi cepat menggunakan e-mail,
diskusi bebas di forum, dan Web.

B. SEJARAH INTERNET INDONESIA
Sejarah internet Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an. Saat itu, jaringan Internet di
Indonesia lebih dikenal sebagai Paguyuban Network. M. Samik-Ibrahim, Suryono
Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto,
Onno W. Purbo adalah sejumlah nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia
(tahun 1992 hingga 1994). Masing-masing telah menyumbangkan keahlian dan
dedikasinya dalam membangun jaringan komputer dan Internet di Indonesia.
Tulisan-tulisan awal mengenai Internet di Indonesia terinspirasi oleh kegiatan amatir radio
pada tahun 1986, khususnya di Amatir Radio Club (ARC) ITB. Bermodal pesawat radio
pemancar Single Side Band (SSB) Amatir Radio Kenwood TS430 milik Harya
Sudirapratama (YC1HCE) dan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV),
belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito
(YB3NR), dan Suryono Adisoemarta (N5SNN) berguru pada para senior amatir radio
seperti Robby Soebiakto (YB1BG), almarhum Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV)
melalui band amatir radio 40 m atau 7 MHz. Mereka mulai mendiskusikan teknik
membangun jaringan komputer dengan radio menggunakan teknologi radio paket.
Robby Soebiakto yang waktu itu bekerja di PT. USI IBM Jakarta merupakan pakar di
antara para amatir radio di Indonesia, khususnya di bidang komunikasi data packet
switching melalui radio yang dikenal sebagai radio paket. Teknologi radio paket TCP/IP
untuk Internet kemudian diadopsi oleh rekan-rekan Robby Soebiakto di BPPT, LAPAN,
UI, dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet antara tahun 1992-1994.
Pada tahun 1988, melalui surat pribadi, Robby Soebiakto mendorong Onno W. Purbo yang
saat itu berada di Hamilton, Ontario, Kanada untuk mendalami teknik jaringan Internet
berbasis protokol TCP/IP. Robby Soebiakto meyakinkan Onno W. Purbo bahwa masa
depan teknologi jaringan komputer di dunia akan berbasis pada protokol TCP/IP. Hal ini
yang di kemudian hari memicu penulisan buku-buku jaringan komputer Internet berbasis
TCP/IP oleh Onno W. Purbo maupun rekan-rekan penulis lainnya di Indonesia.
Robby Soebiakto juga menjadi koordinator alamat IP pertama dari AMPR-net (Amatir
Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP
44.132. AMPR-net Indonesia kemudian dikoordinir oleh Onno W. Purbo sejak tahun 2000.
Salah satu aktivitas AMPR-net adalah mengkoordinasi aktifitas anggota ORARI melalui
mailing list ORARI, orari-news@yahoogroups.com.
Pada awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan
pionir di kalangan pelaku amatir radio Indonesia yang mengaitkan jaringan amatir Bulletin
Board System (BBS). BBS merupakan jaringan surat elektronik (e-mail) yang merelai email
untuk dikirim melalui server/komputer BBS yang mengkaitkan banyak "server" BBS
amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar.
Komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan rekan-rekan
amatir radio di Indonesia terus berlanjut hingga awal 1990-an. Dengan peralatan PC/XT
dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada dilakukan melalui
jaringan amatir radio. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di
rumahnya di kawasan Cinere. Dengan bantuan satelit-satelit OSCAR milik amatir radio,
komunikasi lebih antara Indonesia-Kanada berjalan semakin cepat. Pengetahuan secara
perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan amatir radio ini.
Pada tahun 1992-1993, Muhammad Ihsan, seorang peneliti di LAPAN Ranca Bungur yang
pada tahun 1990-an bersama dengan pimpinannya Ibu Adrianti menjalin kerjasama dengan
DLR (Lembaga Penelitian Antariksa Jerman) mencoba mengembangkan jaringan
komputer menggunakan teknologi radio paket pada band 70 cm dan 2 m. Di kemudian
hari, Muhammad Ihsan menjadi motor penggerak di LAPAN untuk membangun dan
mengoperasikan satelit buatan LAPAN Indonesia yang dikenal sebagai LAPAN TUBSAT
maupun INASAT.
Jaringan LAPAN dikenal sebagai JASIPAKTA dan didukung oleh DLR. Muhammad Ihsan
mengoperasikan relai penghubung antara ITB Bandung dengan gateway Internet yang ada
di BPPT. Di BPPT, Firman Siregar mengoperasikan gateway radio paket yang bekerja pada
band 70 cm. PC 386 sederhana yang menjalankan program NOS di atas sistem operasi
DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di
tahapan sangat awal perkembangannya.
Tanggal tanggal 7 Juni 1994, Randy Bush dari Portland, Oregon, Amerika Serikat
melakukan ping ke IPTEKNET dan kemudian melaporkan hasilnya kepada rekan-rekannya
di Natonal Science Foundation (NSF) Amerika Serikat. Dalam laporan Randy Bush tertera
waktu yang dibutuhkan untuk ping pertama dari Indonesia ke Amerika Serikat, yaitu
sekitar 750 mili detik melalui jaringan leased line yang berkecepatan 64 Kbps.
Nama lain yang tidak kalah berjasa adalah Pak Putu. Beliau mengembangkan PUSDATA
DEPRIN pada masa kepemimpinan Menteri Perindustrian Tungki Ariwibowo sekaligus
menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangan BBS, Pak Putu berjasa
mempopulerkan penggunaan e-mail, khususnya di Jakarta. Aktivitas Pak Putu banyak
didukung oleh Menteri Perindustrian Tungki Ariwibowo yang sangat menyukai komputer
dan Internet. Pak Tungki adalah menteri pertama Indonesia yang menjawab e-mail sendiri.
Pada akhir tahun 1992, Suryono Adisoemarta kembali ke Indonesia. Kesempatan tersebut
tidak dilewatkan oleh anggota Amatir Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki Suhardiman,
Aulia K. Arief, Arman Hazairin yang didukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba
mengembangkan gateway radio paket di ITB. Berawal semangat dan bermodalkan PC 286
bekas, ITB merupakan turut berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Institusi lain seperti UI,
BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN yang lebih dahulu terhubung ke jaringan Internet
mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB, modem radio paket berupa
Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan
dari LAPAN.
Ketika masih menempuh studi di University of Texas di Austin, Texas, Suryono
Adisoemarta menyambungkan TCP/IP Amatir Radio Austin ke gateway Internet untuk
pertama kalinya di gedung Chemical and Petroleum Engineering University of Texas,
Amerika Serikat. Sejak saat itu, komunitas Amatir Radio TCP/IP Austin Texas tersambung
ke jaringan TCP/IP di seluruh dunia. Pengetahuan inilah yang kemudian diterapkan
Suryono Adisoemarta saat mengembangkan radio paket di ITB. Suryono Adisoemarta yang
kemudian hari menyandang nama panggilan YD0NXX menjadi motor penggerak
teknologi satelit Amatir Radio maupun teknologi Amateur Packet Reporting System
(APRS) yang memungkinkan kita untuk melihat posisi-posisi stasiun amatir radio di peta
di Internet yang dapat dilihat di situs http://aprs.fi.
Berawal dari teknologi radio paket kecepatan rendah 1200 bps, ITB kemudian
memperoleh sambungan leased line 14.4 Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari
IPTEKNET pada tahun 1995. Akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada
rekan-rekan yang lainnya khususnya di PaguyubanNet.
September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan
jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh
bandwidth 1.5M bps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet &
IIX sebesar 2 Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting dalam jaringan
pendidikan di Indonesia yang menamakan dirinya AI3 Indonesia yang mengkaitkan lebih
dari 25 lembaga pendidikan di Indonesia di tahun 1997-1998.
Jaringan pendidikan menjadi lebih marak pada saat naskah buku ini di tulis, dengan adanya
JARDIKNAS dan INHEREN yang dioperasikan oleh DIKNAS dan mengkaitkan sekitar
15.000 lebih sekolah Indonesia ke Internet yang akan menjadi media untuk mencerdaskan
bangsa Indonesia agar dapat berkompetisi di era globalisasi mendatang.

C. SEJARAH MAILING LIST INDONESIA
Diskusi dan interaksi antar manusia merupakan kunci keberhasilan Internet. Salah satu
media yang paling sederhana untuk melakukan diskusi adalah e-mail menggunakan jasa
mailing list server yang dapat menampung ribuan orang dalam berdiskusi melalui e-mail
sekaligus.
Pada tahun 1987-1988, ketika Internet masih belum berkembang seperti sekarang ini,
sekelompok kecil mahasiswa Indonesia di Berkeley, Amerika Serikat membentuk mailing
list Indonesia yang pertama dengan alamat e-mail indonesians@janus.berkeley.edu.
Persatuan komunitas pelajar dan mahasiswa Indonesia di luar negeri terbentuk dengan
adanya fasilitas diskusi maya ini. Awal diskusi sangat membangun dan berjiwa nasionalis.
Tema-tema yang diangkat lebih banyak mengenai dialog antarumat beragama.
Di samping mailing list bertema keagamaan, juga banyak terbentuk mailing list Indonesia
yang sifatnya keilmuan seperti:
1. pau-mikro@ee.umanitoba.ca – yang di kemudian hari menjadi mailing list awal para
hacker Indonesia.
2. ids@listserv.syr.edu - jaringan kajian pembangunan Indonesia,
Dengan adanya Internet di Indonesia pada tahun 1993-1994 dan kepulangan para
mahasiswa yang belajar di luar negeri ke Indonesia, mailing list Indonesia secara bertahap
terbentuk di Indonesia. Dua (2) buah komputer Pentium II di Institut Teknologi Bandung
(ITB) yang merupakan sumbangan Alumni Institut Teknologi Bandung telah
menyumbangkan banyak jasanya untuk pembentukan awal komunitas maya Indonesia
sehingga jumlahnya mencapai ratusan mailing list. Beberapa mailing list yang bertahan di
ITB sampai hari ini adalah itb@itb.ac.id dan dosen@itb.ac.id.
Sebagian besar mailing list di atas telah menjadi sejarah. Keberadaan dan arsip banyak
mailing list Indonesia di masa lalu dulu dapat dilihat di
http://www.umanitoba.ca/indonesian/milis.html atau http://www.airland.com/id/komputer/
milis.html. Pada hari ini, forum komunitas maya Indonesia lebih banyak bertumpu pada
fasilitas gratis yang di berikan oleh yahoogroups.com yang dapat diakses di
http://groups.yahoo.com dan Google pada mesin http://groups.google.com. Di Indonesia
jasa diskusi mailing list gratis dilakukan oleh mesin http://groups.or.id yang diletakan di
Internet Service Provider CBN.

D. SEJARAH INTERNET SERVICE PROVIDER INDONESIA
ISP pertama di Indonesia adalah IPTEKNET (http://www.iptek.net.id/) yang beroperasi
penuh menjelang awal 1994. Pada tahun yang sama P.T. IndoInternet
(http://www.indo.net.id/) atau IndoNet yang dipimpin secara part-time oleh Sanjaya mulai
beroperasi. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia yang pada awalnya
memanfaatkan lisensi dari P.T. Lintas Arta.
Sambungan awal ke Internet oleh IndoNet dilakukan menggunakan metode dial-up.
IndoNet berlokasi di di daerah Rawamangun, di kompleks dosen UI. ISP yang tidak lama

E. SEJARAH PENGELOLAAN DOMAIN INTERNET DI
INDONESIA
Indonesia dikenali dengan Top Level Domain (TLD) .id. Memang tidak ada keharusan
bagi semua mesin di Indonesia untuk menggunakan TLD-ID (.id) sebagai nama mesin
yang digunakan. Banyak juga yang menggunakan .com seperti detik.com dan kompas.com.
Pengelola Domain Tingkat Tertinggi (DTT)-ID secara tidak resmi telah lama dimanfaatkan
oleh Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia (PUSILKOM UI) dalam perangkat lunak
pendukung UUCP, yaitu pathalias dan uumap. Menurut mantan postmaster mesin
indogtw.uucp, Partono Rudiarto (Didik), DTT-ID telah digunakan sejak akhir tahun 1980-
an. Tentu saja, yang dapat menginterpretasikan domain seperti indogtw.ui.ac.id pada saat
itu hanyalah komputer yang menjalankan program pathalias pada program smail atau
sendmailnya. Keluhan pun banyak muncul, mengingat sebagian besar masyarakat Internet
tidak dapat memberikan reply pada e-mail yang berasal dari Indonesia melalui simpul
indogtw.uucp.
Desakan pun muncul agar DTT-ID didaftarkan secara resmi. Sejak tahun 1988, UI
berupaya mencari penyelesaian pengurusan DTT-ID tersebut, dengan mendekati beberapa
institusi seperti Ditjen POSTEL, P.T. Indosat, Perumtel (kini P.T. Telkom), P.T. Lintasarta,
dan lain-lain. Sayang sekali, pada saat itu, pengetahuan dan minat institusi tersebut
terhadap internet sangat minim. Hingga awal tahun 1993, Universitas Indonesia (UI) tetap
menunjukan keberatannya untuk menindaklanjuti pendaftaran DTT-ID tersebut karena
alasan teknis maupun karena tidak ingin direpotkan secara administratif.
Titik terang terjadi setelah terbentuknya sebuah kelompok kerja informal yang bertemu di
UI (Depok) pada tanggal 8 Mei 1992. Hadir pada pertemuan kelompok yang kemudian
lebih dikenal dengan nama Paguyuban ini ialah wakil-wakil dari BPPT, LAPAN, STT
Telkom, dan UI. Hasil langsung dari pertemuan Paguyuban tersebut ialah dibukanya:
● link UUCP antara BPPT dan UI (Depok)
● link radio 407 MHz antara UI (Depok) dan LAPAN (Rancabungur - Bogor),
● serta kemudian disambung link radio 139 MHz antara LAPAN (Rancabungur) dan ITB.
Paguyuban dapat dikatakan menjadi perintis kerjasama jaringan komputer antar institusi di
Indonesia. Salah satu faktor pendukung suksesnya Paguyuban ini ialah dukungan teknis
jarak jauh dari sebuah mailing-list (milis) bernama PAU-MIKRO. Pada awalnya, milis ini
merupakan wahana komunikasi para staf PAU Mikro Elektornika ITB yang sedang tugas
belajar di luar negeri. Namun, kemudian berkembang menjadi forum diskusi teknis
terbuka, hingga dapat dikatakan pada saat tersebut telah menjadi aset nasional.
Pembukaan link tersebut di atas menyebabkan peningkatan penggunaan DTT-ID beserta
DTD tidak resminya. Desakan untuk mendaftarkan DTT-ID secara formal pun meningkat,
menyebabkan UI memberanikan diri mendaftarkan DTT-ID melalui bantuan UUNET di
USA. Walaupun DTT-ID sudah terdaftar sejak 27 Februari 1993, berita tersebut baru
tersampaikan UUNET (Kyle Jones) pada tanggal 4 Maret 1993. Orang yang menjadi
penanggung jawab pertama domain .id di Indonesia adalah Rahmat M. Samik-Ibrahim dari
UI.
Agar pendelegasian berlangsung lebih mudah, dengan bantuan Christopher Vance, sejak 5
April 1994 primary name server DTT-ID dipindahkan dari UUNET ke ADFA. Secara
bersamaan, permintaan pendelegasian domain pun muncul. Permintaan pertama yang
dipenuhi ialah agar domain gundala.or.id memiliki record MX ke rahul.net (April 1994).
Lalu, tanggal 4 Oktober 1994 disiapkan pendelegasian ke DTD ac.id, co.id, go.id, or.id,
net.id, dan mil.id, dengan secondaries di jatz.aarnet.edu.au dan is.nic.ad.jp.
Mulai 10 November 1994, primary dari DTD-GO.ID dialihkan ke IPTEKnet. Pada saat
bersamaan, IPTEKnet secara resmi juga menjadi secondaries dari DTT-ID dan DTD
lainnya. Menurut rencana semula, DTT-ID beserta DTDnya akan dialihkan secara bertahap
ke pihak IPTEKnet. Namun, tahap-tahap berikut dari proses pendelegasian ini tidak pernah
terwujud. Pihak IPTEKnet mengalami kesulitan untuk menghasilkan juklak pengelolaan
DTD-GO.ID, yang direncanakan untuk menjadi model untuk mengelola DTD lainnya.
Sehingga, tahapan rencana pengalihan pendelegasian tidak dilanjutkan. Sejalan dengan
maraknya pertumbuhan PJI di tahun 1995, INDOnet dan RADnet menyusul menjadi
secondaries dari DTT-ID dan DTDnya.
Pada tanggal 11 Maret 1996 beberapa PJI bertemu di lantai 4 PUSILKOM UI, Salemba.
Hasil dari pertemuan yang dikenal dengan Supersemar 1996 di antaranya adalah menjajaki
pengembangan model pendaftaran domain baru pada umumnya, domain net.id pada
khususnya. Pada pertemuan 16 Juli 1996, APJII (Asosiasi Pengelenggara Jasa Internet
Indonesia) dan UI (Universitas Indonesia) bersepakat untuk menindaklanjuti pertemuan 11
Maret 1996. Sejak 27 Juli 1996, kegiatan operasional pendaftaran domain sepenuhnya
dikelola bersama tim APJII/UI. Berhubung satu dan lain hal, usulan model pengelolaan
domain tidak dapat terrealisasikan hingga batas waktu 17 Agustus 1997. Permasalahan
menjadi lebih rumit dengan pernyataan pengunduran diri UI terhitung 1 Oktober 1997.
Selama masa tidak menentu ini (Agustus - September 1997), tidak ada satu pernyataan
resmi pun dari pihak APJII mengenai masalah DTT-ID. Hingga batas waktu 30 September
1997 pagi, kelanjutan pengelolaan DTT-ID masih tetap belum menjadi jelas. Krisis ini baru
berakhir pada 30 September 1997 siang, dengan beredarnya email Budi Raharjo yang
menyatakan kesediaanya untuk berpartisipasi. Keadaan berjalan baik selama beberapa
bulan berikutnya. Namun pada akhir 1997, Budi Raharjo menyatakan ingin berpisah
dengan APJII, bahkan berencana memindahkan primary DNS ke UI Salemba.
Beberapa orang dan organisasi yang sempat bertanggung jawab sebagai Top Level Domain
(.id) di Indonesia adalah:
1.Rahmat M. Samik Ibrahim (Universitas Indonesia) 1993-1998.
2.Budi Raharjo (IDNIC http://www.idnic.net.id) 1998-2005
3.DEPKOMINFO 2005 selama beberapa bulan
4.PANDI (http://www.pandi.or.id) 2005 sampai sekarang

F. PENGALAMATAN DI INTERNET
Pada dasarnya ada beberapa pola dasar pengalamatan di Internet, yaitu untuk keperluan
Web dan e-mail atau telepon Internet. Untuk keperluan Web, alamat Internet sering disebut
URL (Uniform Resource Locator) dan biasanya ditulis dalam susunan:
protokol://domain/direktori/file
Contoh URL:
http://rizkyhanggono.blogdetik.com/2008/09/04/jadi-artis-itu-gak-enak/
dimana,
Protokol – menentukan tata cara komunikasi yang digunakan. Protokol yang sering
digunakan adalah http, https, ftp.
Domain – merupakan nama server/komputer yang menyediakan layanan.
Direktori – merupakan folder tempat penyimpanan informasi
File – file yang disimpan (kadang tidak perlu dituliskan).
Untuk keperluan surat elektronik (e-mail) atau telepon di atas Internet, alamat biasanya
ditulis menggunakan format:
namapengguna@nama.mesin.di.internet
contohnya:
20281@voiprakyat.or.id
Contoh tersebut dibaca sebagai pengguna 20281 di mesin voiprakyat.or.id, di mana
nama.mesin.di.internet menggunakan pola penamaan mesin menggunakan teknik domain,
sama dengan di Web.

G. MEMAHAMI DOMAIN
Agar komunikasi dapat dilakukan dengan semua komputer di dunia, setiap komputer di
jaringan Internet mempunyai nomor, seperti halnya telepon. Nomor tersebut harus unik,
dan ditulis dalam format empat kumpulan angka, misalnya 202.123.41.52. Nomor ini biasa
dikenal dengan sebutan alamat IP. Jadi, komputer saling berkomunikasi satu sama lain
menggunakan alamat IP tersebut.
Sayangnya, manusia tidak terlalu pandai untuk mengingat sedemikian banyak
angka/nomor alamat IP. Untuk memudahkan manusia, dikembangkanlah nama domain
yang merepresentasikan nama sebuah komputer di Internet. Contoh nama domain adalah:
1.www.ipl.org – Internet Public Library di Internet.
2.www.plasa.com – Plasa milik Telkom.
Kita mengenal beberapa Top Level Domain (TLD) yang sifatnya global, seperti:
.com - untuk lembaga komersial
.org - untuk organisasi biasanya tidak komersial
.gov - untuk pemerintah Amerika Serikat
.edu - untuk universitas
Kita juga mengenal beberapa Top Level Domain (TLD) negara, seperti:
1..id – Indonesia
2..sg – Singapura
3..jp – Jepang
4..au – Australia.
Di Indonesia kita mengenal beberapa sub-domain untuk berbagai institusi, seperti
1..co.id- lembaga komersial.
2..net.id - Internet Service Provider (ISP)
3..ac.id- universitas
4..sch.id - sekolah
5..or.id - lembaga non-komersial
6..web.id - situs pribadi

H. RANGKUMAN
Internet pertama kali tumbuh di negara Amerika Serikat terutama dari lembaga penelitian
angkatan bersenjata Amerika Serikat. Berbeda dengan Amerika Serikat, Internet di
Indonesia lebih banyak tumbuh dari kegiatan masyarakat dan pemuda yang menyukai
dunia komputer dan terutama bergerak di dunia pendidikan.
Jaringan Internet pertama di Indonesia bernama Paguyuban Network yang mengkaitkan
BPPT, UI, ITB menggunakan teknologi radio paket yang berkecepatan sangat rendah,
yakni sekitar 1200 bps. Rahmat M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad
Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo
merupakan sebagian kecil dari perintis Internet di Indonesia. ISP Pertama di Indonesia
adalah IPTEKNET di BPPT. ISP komersial pertama di Indonesia adalah IndoNet yang di
ketuai oleh Sanjaya.
Indonesia dikenal di Internet dengan top level domain .id. Rahmat M. Samik-Ibrahim dari
UI adalah orang yang pertama kali mengelola top level domain .id di Indonesia pada tahun
1993. Indonesia mempunyai beberapa sub-domain, yaitu:
● ac.id – universitas
● co.id – komersial
● go.id – pemeritah
● sch.id – sekolah
● web.id – pribadi/personal
● or.id – yayasan, lembaga non-profit
● net.id – Internet Service Provider

Rabu, 07 Juli 2010

OLIMPIADE PASCAL

Dalam Turbo Pascal terdapat fungsi-fungsi standar yang siap dipergunakan. Contohnya fungsi matematika, seperti dibawah ini:

FUNGSI KETERANGAN

Cos(x) Untuk memperoleh nilai cosinus dari sudut x (radian). Parameter dan
hasil bertipe Real.
Sin(x) Untuk memperoleh nilai sinus dari sudut x (radian).
ArcTan(x) Memperoleh arctangen dari nilai x. Parameter dan hasilbertipe Real.
Exp(x) Menghasilkan nilai eksponen dari x. Parameter dan hasil bertipe Real.
Int(x) Mendapatkan bagian bulat dari argumen x. Hasil bertipe Real.
Sqr(x) Memperoleh nilai kuadrat dari x. Tipe hasil sesuai dengan parameter.
Sqrt(x) Memperoleh akar kuadrat dari x. Hasil dan parameter bertipe Real.
Abs(x) Digunakan untuk memperoleh nilai mutlak. Tipe hasil sesuai dengan
Parameter
Ln(x) Menghasilkan logaritma alami dair x. Parameter dan hasil bertipe Real.
Odd(bil) Memberikan hasil berupa True kalau bil (tipe LongInt)
Random(bil) Memberikan hasil berupa bilangan acak yang nilainya lebih besar
atau sama dengan nol kurang dari bil. Parameter dan hasil bertipe Word.

Pemrograman Turbo Pascal, mampu membuat sendiri suatu fungsi. Dengan bentuk sebagai berikut:
FUNCTION nama_fungsi(daftar_parameter):tipe; <— JUDUL FUNGSI
Bagian_deklarasi; <—- DEKLARASI FUNGSI
Bagian_pernyataan; <—- PERNYATAAN

JUDUL FUNGSI
Untuk pemberian judul fungsi, aturannya sama seperti pemberian pengenal (identifier).
Bentuk parameter berisi sejumlah parameter dengan bentuk
daftar_parameter(parameter_1:tipe_1;parameter_2:tipe_2;….;parameter_n:tipe_n)
tipe parameter menyatakan tipe dari parameter.
Untuk tipe dalam Fungsi menyatkan tipe dari hasil fungsi.

contoh judul fungsi:
FUNCTION Kali(A : Integer; B:Integer):Integer;
dari contoh fungsi kali mempunyai 2 parameter (A dan B) yang masing-masing bertipe Integer, dengan hasil fungsi bertipe Integer.

DEKLARASI FUNGSI
Deklarasi fungsi mempunyai bentuk seperti deklarasi program, yang mengandung Variabel, type, konstanta bahkan prosedur atau fungsi.

PERNYATAAN
Contoh
FUNCTION Kali(A,B : Real): Real;
Begin
Kali := A * B;
End;
Artinya fungsi kali akan memberikan nilai berupa penjumlahan dari parameter A dan B.

Conoth program menggunakan fungsi:

Program fungsi1;
Uses Crt;
var x, y, z: Real; {Variabel global}
FUNCTION kali (A,B : Integer) integer; {mulai fungsi kali}
Var Hasil : integer; {Variabel lokal}
Begin
Hasil := A * B;
kali := Hasil;
END; { akhir fungsi kali}
Begin {Program utama}
ClrScr;
x:= 2;
y:= 5;
z := x + y;
Writeln (z);
Writeln (kali(2, 5));
Readln;
End.

Hasil program tersebut adalah
7.0000000E+00
10

Dari program diatas, terdapat dua variabel yaitu Variabel global dan variabel lokal. variabel global merupakan variabel umum dalam program yang dapat

dipangil oleh program dan oleh fungsi. Sedangkan variabel lokal hanya dapat diakses oleh fungsi. Hasil 7.0000000E+00 (tipe Real) didapat dari Fungsi, sedangkan nilai 10 di proleh dari penjumlahan nilai x dan y dalam Program Utama.

featured-content